Hypnoteaching 1

Bayangkan pada suatu ketika terdapat sebuah kelas pada sebuah sekolah. Bayangkan seluruh siswanya adalah anak-anak yang luar biasa (meskipun semua orang di lingkungannya melihat mereka sebagai anak-anak yang biasa-biasa saja). Bayangkan wajah-wajah siswa yang begitu ceria. Karena mereka sangat senang bersekolah. Mereka datang tepat waktu dan sering menuntut sang guru untuk memberikan waktu tambahan untuk pelajaran. Mereka sangat berbeda dari siswa-siswa pada umumnya di negeri ini. Para siswa di kelas ini sangat gemar sekali mengikuti setiap sesi pelajaran di sekolah. Hingga mereka akan kecewa jika harus bertemu dengan hari libur. Hingga mereka akan benar-benar bersedih jika ada guru yang berhalangan. Bukan pura-pura bersedih karena norma yang telah diajarkan. Sangat berbeda dari siswa-siswa kebanyakan, yang akan selalu menunggu hari libur. Atau bersorak dalam hati ketika ada guru yang berhalangan.

Cerita tersebut adalah harapan setiap pendidik. Dan saya katakan sebenarnya karena cerita tersebut adalah cerita rekaan. Karena mungkin saat ini hanya ada di negri antah berantah.

Ketika saya menyajikan sesi empowerment untuk meningkatkan semangat belajar di beberapa sekolah, saya menemukan kesamaan pada setiap siswa. Yaitu setiap siswa akan sangat senang ketika menghadapi hari libur, dan sangat gembira jika guru pengajarnya berhalangan hadir. Mereka lebih senang mengikuti aktivitas non akademis daripada aktivitas belajar akademis. Andaikata ada yang sangat menyukai, jumlahnya dapat dihitung dengan jari. Kenapa hal tersebut bisa terjadi ? Atau mungkin sebenarnya jika dijawab dengan jujur dari lubuk hati yang paling dalam. Hal tersebut juga terjadi pada Anda ketika masa sekolah dulu ? Sangat merindukan waktu liburan, atau bahkan membuat hari libur sendiri ketika seharusnya hari aktif mengikuti pelajaran ? Atau bahkan bersorak gembira ketika ada guru yang berhalangan hadir ?

Kejadian tersebut selalu terjadi. Sejak Anda menjadi siswa, hingga kini giliran anak atau cucu Anda yang menjadi pelajar. Pertanyaannya adalah mengapa siswa lebih menyukai hari libur daripada hari aktif ? Mengapa siswa lebih memilih membaca komik daripada buku pelajaran ? Mengapa siswa lebih gemar nonton konser musik daripada mengikuti sesi tambahan pelajaran di sekolah ?

Coba sekarang bayangkanlah Anda kembali menjadi siswa. Bayangkan kondisi tersebut beberapa puluh tahun yang lalu. Kira-kira apa yang membuat anda tertarik. Jawab dengan jujur dari lubuk hati seorang pelajar. Bercanda bersama teman atau berdiskusi tentang pelajaran dengan guru Anda ?

Ya…. Pasti. Banyak dari Anda yang lebih senang menghabiskan waktu untuk bercanda dengan teman daripada berdiskusi tentang pelajaran.

Pertanyaannya kembali saya utarakan. Mengapa hal tersebut terjadi ? Anda pasti telah bisa menjawabnya sendiri. Menjawab dengan jujur dan penuh perasaan. Bahwa kegiatan belajar dan segala hal yang berkaitan dengan itu adalah hal yang membosankan, memuakkan, dan berbagai sebutan negative lainnya. Apakah betul demikian ?....

Jika hal ini diteruskan, maka bangsa ini akan berada pada status quo perkembangan pemikiran. Ketika ilmu pengetahuan menjadi sesuatu yang memuakkan, dan hura-hura adalah sesuatu yang selalu dibutuhkan. Maka akan lahirlah generasi hura-hura yang terbelakang. Sangat primitive bukan ??

Berikutnya saya akan berbagi cerita dengan Anda, yang berprofesi sebagai pendidik atau guru yang professional. Saya akan curhat pada Anda tentang sebuah strategi membuat siswa-siswa anda menjadi lebih senang belajar daripada membaca komik. Sebuah cara yang revolusioner, yang diramu dari berbagai rahasia kesuksesan umat manusia, rangkaian ilmu yang telah dilakukan dan dikembangkan sejak ribuan tahun yang lalu. Trik yang sangat jitu dan telah dilakukan oleh orang-orang modern untuk mencapai kesuksesan dalam karirnya. Sebuah formula yang membuat siswa-siswa Anda tercengang dan kagum setengah mati pada mata pelajaran yang Anda sajikan. Hingga siswa-siswa Anda lebih memilih untuk mengikuti jam tambahan mata pelajaran Anda, daripada nonton konser artis idola.

Trik yang akan saya bagikan ini sebenarnya adalah rahasia orang-orang yang telah sukses pada karirnya. Dan sekarang ingin saya bagikan pada Anda. Kemudian dapat Anda simpan dan jadikan sebagai pusaka kesuksesan Anda dalam mendidik. Atau bahkan Anda ajarkan pada rekan Anda, yang memiliki visi yang sama dengan Anda.

Rahasia ini sangat bernilai tinggi. Karena ketika Anda mengetahuinya, kemudian melatih kemampuan Anda tersebut dari waktu ke waktu. Maka Anda akan menjadi seorang pendidik yang dahsyat. Mungkin malah Anda bisa menjadi rebutan banyak institusi sekolah atau instansi untuk diajak bekerjasama dalam rangka meningkatkan kualitas pengetahuan anak didik.
Oleh sebab itu, rahasia ini akan saya berikan pada Anda yang BENAR-BENAR INGIN MENJADI PENDIDIK YANG PROFESIONAL. Khusus untuk Anda yang memiliki dedikasi yang tinggi di dunia pendidikan.

Jika Anda berprofesi sebagai pendidik hanya untuk mengejar status kepegawaian, atau mencari sertifikasi, saya sarankan segera tutup artikel ini, dan lanjutkan aktivitas browsing Anda. Karena Anda akan merasa sangat TIDAK NYAMAN. Sekali lagi TIDAK NYAMAN jika Anda tetap membaca artikel ini.

Meski demikian, jika Anda adalah pendidik yang selalu ingin MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DIRI ANDA. Ataupun Anda memiliki komitmen dalam hati untuk MENCERDASKAN ANAK DIDIK Anda secara tulus dan ikhlas. Saya sarankan untuk tetap membaca lanjutan artikel ini. Karena saya akan lebih dalam bercerita pada Anda tentang HYPNOTEACHING. Sebuah pusaka yang akan membawa Anda pada kesuksesan gemilang sebagai pendidik. Di akhir tulisan ini, saya mengutarakan apresiasi yang tinggi pada Anda, serta saya persilahkan untuk melanjutkan pada lanjutan artikel ini dengan judul “Hypnoteaching 2”.

Terimakasih.

Ditulis oleh :
Oktastika Badai Nirmala, S.Psi, CHt
www.mediasugeesti.bloggspot.com
mediasugesti@yahoo.com

0 komentar: